Selasa, 14 April 2015


SOFSKIL 1.  ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI

ARIYANTI RAHAYU         11111187        4KA37


ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI


1.    Pengertian Etika
Etika atau lazim yang disebut etik, berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik. seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
Menurut Bertens : Etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Menurut Sumaryono : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.

1.1  Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya perilaku manusia :
Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

1.2  Pengertian Profesi dan Profesional
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang pekerjaannya. Profesional adalah orang yang mempunyai atau menjalankan profesi dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melaksanakan tugas profesinya, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen , benci, sikap malas dan enggan bertindak.
Seorang profesional dituntut memiliki :
     Pengetahuan
     Penerapan keahlian
     Tanggung jawab sosial
     Pengendalian diri
     Etika bermasyarakat sesuai  dengan profesinya.

          1.3 Profesi di Bidang Teknik Informatika
Secara umum, pekerjaan di bidang TI terbagi dalam 4 kelompok, yakni :
a)   Mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operasi database maupun sistem aplikasi. Pada kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
Analysis System : bertugas menganalisa sistem yang hendak diimplementasikan, mulai dari analisa proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.
Programmer : bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi).
Web Designer : bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Web Programmer : bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.
b)  Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical Engineer : bertugtas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun dalam perbaikan perangkat komputer.
Networking Engineer : bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshootingnya.
c)      Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Operator Electronic Data Processing (EDP) : bertugas mengoperasikan program atau aplikasi yang berhubungan dengan EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
System Administrator : menghandle administrasi dalam sebuah sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal yang berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sebuah sistem.
Management Information System (MIS) Director : memiliki wewenang paling tinggi dalam sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sisem tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
d)     Dan lainnya seperti mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis teknologi informasi. Pada  bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam pengelompokan kerja di berbagai sektor industri teknologi informasi

1.4     Pengertian Profesionalisme
a)  Menurut Siagian : Profesionalisme adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan atau masyarakat.
b)  Menurut Abdulrahim : Profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
Punya keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tersebut.
Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan pribadinya.

2.    Mengapa Etika dan Profesionalisme dibutuhkan ?
      Etika membantu manusia untuk melihat tindakan yang baik atau buruk yang sesuai dengan norma-norma yang ada dimasyarakat. Etika memberi manusia pedoman bagaimana ia harus bertindak. Etika dalam teknologi informasi mempunyai tujuan sebagai dasar yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.
Tujuan digunakannya etika dalam teknologi sistem informasi adalah :
a)  Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
b)      Mampu mengiventariskan dan mengidentifikasi etika dalam teknologi informasi.
c)      Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.

3.    Kapan Etika dan Profesionalisme itu dibutuhkan ?
   Etika dan profesionalisme dibutuhkan pada saat seseorang yang memiliki profesi di bidang teknologi khusunya ketika sedang menjalankan tugas atau bekerja. Namun etika dan profesionalisme ini juga dibutuhkan pada kehidupan sehari-hari dimana perilaku yang dilakukan akan mencerminkan pribadi orang tersebut.


4.    Dimana Etika dan Profesionalisme itu diterapkan ?
     Etika dan profesionalisme seharusnya diterapkan pada kehidupan sehari-hari oleh semua pihak yang berada dalam lingkup teknologi sistem informasi baik dilingkungan kerja atau disetiap tempat. Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan etika dalam penggunaan teknologi informasi.

5.    Siapa saja yang harus menerapkan Etika dan Profesionalisme dibidang Teknologi Sistem Informasi ?
    Yang harus menerapkan yaitu semua pihak yang terlibat dalam bidang teknologi sistem informasi. Penerapan yang dilakukan tidak hanya pada lingkungan kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari karena mereka khusunya yang terlibat dalam bidang teknologi sistem informasi mempunyai tanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme.

6.    Bagaimana menerapkan Etika dan Profesionalisme itu sendiri ?
     Cara yang paling dasar untuk menerapkan etika dan profesionalisme adalah dengan memberikan contoh etika dalam menggunakan teknologi informasi dan bersikap profesional dalam bekerja. Contoh inilah yang nantinya akan ditiru oleh orang lain dan seterusnya yang akan menjadi suatu kebiasaan disuatu lingkungan.

6.1  Bagaimana Menghadapi Masalah Profesional yang terkait Etika ?
1.      Brainstorming (sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis)
     Daftarkan risiko, isu, masalah, dan akibat yang ada
     Daftarkan pihak-pihak yang terlibat
     Daftarkan tindakan atau perbuatan yang mungkin
2.      Analisis
 Identifikasi tanggung jawab dari pembuat keputusan
 Identifikasi hak-hak dari pihak-pihak yang terlibat
 Pertimbangkan dampak dari pilihan-pilihan tindakan terhadap pihak-pihak tersebut.
 Temukan pedoman dalam kode etik profesi anda (jika ada). Kategorikan tiap pilihan  tindakan sebagai “wajib secara etis”, “dilarang secara etis”, atau “dapat diterima secara etis”
 Pertimbangkan manfaat dari tiap pilihan tindakan, dan pilihlah salah satu.




Referensi :
http://julian.unsri.ac.id/userfiles/file/Korelasi%20Etika,%20Teknologi, %20dan%20Hukum.doc
https://www.academia.edu/10012884/ETIKA_PROFESI_DAN_ETIKA_PROFESI _DALAM_BIDANG_TEKNIK_INFORMATIKA_Anggota_Arif_Yusuf_Budiman