SOFSKIL 1. ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI
ARIYANTI RAHAYU 11111187 4KA37
ETIKA
DAN PROFESIONALISME TSI
1. Pengertian Etika
Etika
atau lazim yang disebut etik, berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti
adat istiadat atau kebiasaan yang baik. seperti yang dirumuskan oleh beberapa
ahli berikut ini :
Menurut Bertens : Etika
adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Menurut Sumaryono :
Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut
ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam
kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi
tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan
melalui kehendak manusia.
1.1
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
Etika
Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika Khusus, merupakan
penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika
Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
Etika Individual, yaitu
menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
Etika Sosial, yaitu
berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota
umat manusia.
Ada dua macam etika
yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya perilaku manusia
:
Etika Deskriptif, yaitu
etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
Etika Normatif, yaitu
etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.
1.2
Pengertian Profesi dan Profesional
Profesi
adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang
pekerjaannya. Profesional adalah orang yang mempunyai atau menjalankan profesi
dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari
perbuatan luhur. Dalam melaksanakan tugas profesinya, para profesional harus
bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen , benci, sikap malas
dan enggan bertindak.
Seorang profesional
dituntut memiliki :
Pengetahuan
Penerapan keahlian
Tanggung jawab sosial
Pengendalian diri
Etika bermasyarakat sesuai dengan profesinya.
1.3 Profesi di Bidang Teknik
Informatika
Secara umum, pekerjaan
di bidang TI terbagi dalam 4 kelompok, yakni :
a) Mereka yang bergelut di dunia perangkat
lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operasi database maupun
sistem aplikasi. Pada kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
Analysis System :
bertugas menganalisa sistem yang hendak diimplementasikan, mulai dari analisa
proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, studi kelayakan dan desain
sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.
Programmer : bertugas
mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program (baik
aplikasi maupun sistem operasi).
Web Designer : bertugas
melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain suatu
proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Web Programmer :
bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program
berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.
b) Mereka yang bergelut di bidang perangkat
keras (hardware). Pada lingkungan ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical Engineer :
bertugtas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun dalam perbaikan
perangkat komputer.
Networking Engineer :
bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada
troubleshootingnya.
c) Mereka yang berkecimpung dalam
operasional sistem informasi. Pada lingkungan ini terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti :
Operator Electronic
Data Processing (EDP) : bertugas mengoperasikan program atau aplikasi yang berhubungan
dengan EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
System Administrator :
menghandle administrasi dalam sebuah sistem, melakukan pemeliharaan sistem,
memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal yang
berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sebuah sistem.
Management Information
System (MIS) Director : memiliki wewenang paling tinggi dalam sebuah sistem
informasi, melakukan manajemen terhadap sisem tersebut secara keseluruhan baik
perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
d) Dan lainnya seperti mereka yang
berkecimpung di pengembangan bisnis teknologi informasi. Pada bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam
pengelompokan kerja di berbagai sektor industri teknologi informasi
1.4 Pengertian Profesionalisme
a) Menurut Siagian : Profesionalisme adalah
keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik,
waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti
oleh pelanggan atau masyarakat.
b) Menurut Abdulrahim : Profesionalisme biasanya
dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik,
dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
Punya keterampilan
tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan
tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan
bidang tersebut.
Punya ilmu dan
pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam
membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik
atas dasar kepekaan.
Punya sikap
berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
Punya sikap mandiri
berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan
menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi
dirinya dan perkembangan pribadinya.
2. Mengapa Etika dan Profesionalisme
dibutuhkan ?
Etika membantu manusia untuk melihat
tindakan yang baik atau buruk yang sesuai dengan norma-norma yang ada
dimasyarakat. Etika memberi manusia pedoman bagaimana ia harus bertindak. Etika
dalam teknologi informasi mempunyai tujuan sebagai dasar yang harus ditaati
dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan
juga untuk menyusun instrument.
Tujuan digunakannya
etika dalam teknologi sistem informasi adalah :
a) Mampu memetakan permasalahan yang timbul
akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
b) Mampu mengiventariskan dan
mengidentifikasi etika dalam teknologi informasi.
c) Mampu menemukan masalah dalam penerapan
etika teknologi informasi.
3. Kapan Etika dan Profesionalisme itu
dibutuhkan ?
Etika dan profesionalisme dibutuhkan pada
saat seseorang yang memiliki profesi di bidang teknologi khusunya ketika sedang
menjalankan tugas atau bekerja. Namun etika dan profesionalisme ini juga
dibutuhkan pada kehidupan sehari-hari dimana perilaku yang dilakukan akan
mencerminkan pribadi orang tersebut.
4. Dimana Etika dan Profesionalisme itu
diterapkan ?
Etika dan profesionalisme seharusnya
diterapkan pada kehidupan sehari-hari oleh semua pihak yang berada dalam
lingkup teknologi sistem informasi baik dilingkungan kerja atau disetiap
tempat. Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan etika dalam penggunaan teknologi informasi.
5. Siapa saja yang harus menerapkan Etika dan
Profesionalisme dibidang Teknologi Sistem Informasi ?
Yang harus menerapkan yaitu semua pihak
yang terlibat dalam bidang teknologi sistem informasi. Penerapan yang dilakukan
tidak hanya pada lingkungan kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari
karena mereka khusunya yang terlibat dalam bidang teknologi sistem informasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme.
6. Bagaimana menerapkan Etika dan
Profesionalisme itu sendiri ?
Cara yang paling dasar untuk menerapkan
etika dan profesionalisme adalah dengan memberikan contoh etika dalam
menggunakan teknologi informasi dan bersikap profesional dalam bekerja. Contoh
inilah yang nantinya akan ditiru oleh orang lain dan seterusnya yang akan
menjadi suatu kebiasaan disuatu lingkungan.
6.1 Bagaimana Menghadapi Masalah Profesional yang
terkait Etika ?
1. Brainstorming (sebuah alat bantu yang
digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara
terstruktur dan sistematis)
Daftarkan risiko, isu, masalah, dan akibat
yang ada
Daftarkan pihak-pihak yang terlibat
Daftarkan tindakan atau perbuatan yang
mungkin
2. Analisis
Identifikasi tanggung jawab dari pembuat
keputusan
Identifikasi hak-hak dari pihak-pihak yang
terlibat
Pertimbangkan dampak dari pilihan-pilihan
tindakan terhadap pihak-pihak tersebut.
Temukan pedoman dalam kode etik profesi anda
(jika ada). Kategorikan tiap pilihan tindakan sebagai “wajib secara etis”,
“dilarang secara etis”, atau “dapat diterima secara etis”
Pertimbangkan manfaat dari tiap pilihan
tindakan, dan pilihlah salah satu.
Referensi :
http://julian.unsri.ac.id/userfiles/file/Korelasi%20Etika,%20Teknologi,
%20dan%20Hukum.doc
https://www.academia.edu/10012884/ETIKA_PROFESI_DAN_ETIKA_PROFESI
_DALAM_BIDANG_TEKNIK_INFORMATIKA_Anggota_Arif_Yusuf_Budiman